Biologi merupakan ilmu yang mempelajari mahluk hidup dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya. Sebagian dari Mahluk Hidup, manusia perlu mempelajari, mengembangkan, dan memanfaatkan biologi. Dengan demikian untuk melakukan hal tersebut, diharapkan manusia dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Kerja Ilmiah dalam sains tidak hanya di seputar laboratorium. Dimanapun di dunia dan apapun yang kita lakukan adalah kerja ilmiah. Mempelajari sains meliputi proses, tujuan, dan produk.
A. Sikap seorang ilmuwan yang baik
- Memiliki minat mempelajari kejadian alam
- Berpikir secara terbuka, menerima kritik orang lain, dan mendengarkan pendapat orang lain.
- memiliki kepeduluan mengubah pandangannya ketika menemukan bukti yang baru.
- memiliki sikap tidak memihak dalam mencari data dan informasi untuk mengesahkan observasi atau penjelasan
- Memiliki kecenderungan untuk menemukan pemecahan masalah secara kreatif dan tidak langsung melompat ke kesimpulan
- Hormat terhadap orang lain.
B. Pengamatan Objek Secara Terencana dan Sistematis
Biologi merupakan ilmu yang terus berkembang. Perkembangan biologi merupakan hasil dari berbagai pengamatan yang dilakukan dalam biologi harus dilakukan secara terencana dan sisyematis dengan menggunakan metode ilmiah.
Metode ilmiah adalah suatu cara memecahkan masalah ilmiah dengan langkah-langkah tertentu yang teratur, seperti merumuskan maslah, mengumpulkan data, menyusun hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, dan menguji kesimpulan dengan melakukan eksperimen ulang.
1. Merumuskan Masalah
Didalam ilmu pengetahuan, masalah adalah segala persoalan yang perlu dipecahkan secara pasti dan benar. Untuk menemukan masalah, dapat dilakukan dengan sistem 5W1H (What, When, Where, Who, Why, dan How) atau istilah Indonesianya ABDIKASIM yaitu apa, bagaimana, dimana, kapan, siapa, dan mengapa. Misalnya kita mengamati keponpong berubah menjadi kupu-kupu. Dengan sistem ABDIKASIM, hal yang mungkin ditanyakan adalah:
- Apakah yang menyebabkan kepompong berubah menjadi kupu-kupu?
- Bagaimana proses perubahan kepompong untuk berubah menjadi kupu-kupu?
- Dimana tempat ideal bagi kepompong untuk berubah menjadi kupu-kupu?
- Kapan waktu yang tepat bagi kepompong berubah menjadi kupu-kupu?
- Siapa yang pernah melakukan pengamatan terhadap kepompong sebelumnya?
- Mengapa kepompong berubah menjadi kupu-kupu?
2. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk mendukung penelitian. Data yang dikumpulkan dapat berupa hal-hal yang berkaitan dengan penelitian, maupun hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai masalah yang sama.
3. Menyusun Hipotesis
Dari data yang dikumpulkan, dapat disusun suatu hipotesis. Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap masalah, berdasarkan teori dan fakta yang ada. Ada dua macam hipotesis dalam penelitian:
- Hipotesis nol (Ho) : Dugaaan yang menyatakan tidak ada pengaruh. Contoh hipotesis nol adalah: jenis pohon tempat hidup kepompong tidak berpengaruh terhadap warna kupu-kupu yang dihasilkan.
- Hipotesis alternatif (Ha) : Dugaan yang menyatakan ada pengaruh. Contoh hipotesis alternatif adalah: jenis pohon tempat hidup kepompong berpengaruh terhadap warna kupu-kupu yang dihasilkan.
4. Melakukan Eksperimen
Setelah dugaan sementara (hipotesis) dirumuskan, tahap berikutnya adalah membuktikan apakah dugaan tersebut benar atau tidak. Untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis, perlu dilakukan eksperimen. Data yang didapat dari eksperimen harus dapat dioleh sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan dari data tersebut.
5. Menarik kesimpulan
Kesimpulan dibuat berdasarkan data-data yang diperoleh dari eksperimen. Ada dua kemungkinan kesimpulan, yaitu menerima hiopesis nol (Ho) atau menerima hipotesis alternatif (Ha).
6. Eksperimen Lanjutan atau Eksperimen Ulangan
Kesimpulan yang di peroleh dari suatu eksperimen biasanya akan menimbulkan pertanyaan baru. Pertanyaan baru tersebut memerlukan eksperimen lebih lanjut untuk menjawabnya. Selain itu, orang lain yang tidak yakin terhadap hasil suatu eksperimen juga dapat melakukan eksperimen ulangan.
Eksperimen ulangan biasanya dilakukang dengan peralatan yang lebih modern dibandingkan eksperimen sebelumnya. Hal tersebut menyebabkan hasil eksperimen ulangan dapat berbeda dari eksperimen sebelumnya.
Demikian metode ilmiah dilakukan secara berulang-ulang, sehingga ilmu pengetahuan terus berkembang. Hal yang tidak kalah pentingnya setelah melakukan penelitian dengan metode ilmiah adalah membuat laporan. Laporan penelitian yang baik dapat membantu orang lain yang akan melakukan eksperimen lanjutan.