Siklus Hidup Gymnospermae |
Cermin Diri
Dimensi kehidupan selalu menawarkan beberapa pilihan untuk segera di jadikan sebuah keyakinan. Sebagai insan yang berpijak pada belantara sang pencipta, pemilik lakon kehidupan sering lupa dengan esensi keberadaannya sebagai seorang hamba.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalat Buah
Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam kondisi ideal. Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada suhu ini lalat akan mengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau sekitar 180C, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih lama dan lambat yaitu sekitar 18-20 hari
Ekspedisi Gunung Talang
Sabtu pagi, 17/01 perjalanan di mulai dari kota Padang menuju Aie Batumbuk, Kabupaten Solok. Rute Aie Batumbuk merupakan rute baru yang baru di buka belum lama ini oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Solok. Perjalan di tempuh Satu jam dengan jarak tempuh kurang lebih 52 Km untuk tiba di Posko pendakian Gunung Talang.
Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya
Dengan nalari, manusia menggunakan kemampuan otaknya untuk melakukan penalaran, pemikiran logis dan analisis.
Selasa, 26 Mei 2015
Subdivisio Gymnospermae (Pinophyta)
Kelas Cycadinae
Classis ini terdiri dari satu ordo, yaitu Cycadales, dengan satu suku, yaitu Cycadaceae. Kelompok tumbuhan ini mulai muncul di bumi diperkirakan menjelang akhir zaman Palaezoikum. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah dua (ada tanaman jantan yang menghasilkan strobilus jantan, dan tanaman betina menghasilkan strobilus betina, pada tanaman yang berbeda). Ciri-ciri tumbuhan ini adalah sebagai berikut:
- Habitusnya menyerupai palma, seperti kelapa sawit, berkayu.
- Batang, berkayu, terdapat penebalan sekunder kadang-kadang disebabkan oleh beberapa kambium yang berbentuk lingkaran, tumbuhan tumbuh keatas (tegak), tidak atau sedikit bercabang.
- Daun, majemuk, pertulangan daun sejajar, daun lebar menyiirip ganda 2, roset batang, seperti berulang, tersebar dengan sisik berisi getah, ujung daun muda bercabang, tersusun sebagai tajuk di pucuk pohon.
- Bunga, terminal atau lateral, besar, berkelamin tunggal, telanjang. Bunga jantan berbentuk kerucut, benang sari banyak, menjari ke arah dorsal atau melebar dan meruncing bagian ujung dengan banyak trakea. Bunga betina banyak terbuka,, bagian bawah melebar dan dibagian ujung berbentuk perisai dengan 2-8 bakal biji lateral,
- Biji besar dengan kotiledon dua (terdapat pada bunga betina).
- Akar, serabut.
Strobilus Jantan Pinus merkusii |
Strobilus Betina Pinus merkusii |
Kelas Ginkionae
- Habitus, pohon (berkayu).
- Batang, dapat tumbuh tinggi hingga 30-40 meter da lebar tajuknya 8 meter. batangnya memiliki diameter 3-4 meter. Batangnya lurus seperti tiang dan bercabang. Termasuk batang dikotom.
- Daun, bertangkai panjang berbentuk payung atau kipas, dengan tulang-tulang yang bercabang menggarpu. Daun berukuran 5-10 cm dan kadang-kadang sampai 15 cm. Selama musim semi daun berwarna hijau, dan berubah menjadi kuning emas saat gugur. Daun dari pohon ini berbentuk menarik dari pohon lainnya. bentuknya seperempat bundar, bagian ujungnya berliku-liku, selintas mirip kipas terbuka, seperti daun paku kelompok sulir. Daun gingko pun sulit basah kalau ditimpa air. Daun terbagi menjadi 2 lobus.
- Bunga, berbentuk karang. Gingko merupakan tumbuhan dioecious, yang memiliki bunga jantan dan betina pada pohon yang berbeda. Bunga jantan memiliki bunga yang tipis dan petal berwarna kekuningan yang terdapat pada ujung cabang. Sedangkan bunga betina lebih sederhana, berkelompok secara berpasangan, dan pada tangkai yang panjang terdapat 2 ovulum yang bebas. Serbuk sari dan bakal biji dihasilkan oleh individu yang berlainan.
- Buah, berbentuk bulat berwarna kuning. Buah diproduksi dalam jumlah yang banyak pada sebuah industri.
- Akar tunggang yang kuat.
Gambar: Morfologi Daun Ginkgo biloba |
Kelas Coniferae
Coniferae merupak sebuah classis dari sebuah subdivisio spermatophyta. Salah satu tumbuhan yang biasa kita temui yaitu Pinus (Pinus merkusii).
- Habitus: semak rendah, tetapi umumnya pohon, bentuk dapat sangat besar dan biasanya selalu berwarna hijau sepanjang tahun.
- Batang, struktur batang sama dengan dikotil. Kebanyakan dioecious tetapi banyak pula yang monoecious dan sedikit yang strobilinya biseksual.
- Daun bentuk jarum dan berkelompok atau serupa sisik, daun dan sisik tersusun spiral, sisik dan braktea lepas, tiap sisik dengan dua biji sayap.
- Strobilus, strobilus jantan dan betina umumnya dalam satu pohon, strobilus jantan lebih kecil dari strobilus betina (berkayu) dan terletak aksilaris, strobilus jantan umumnya terminal pada sirung pendek dengan banyak mikrosporofil bertangkai yang tersusun dalam suatu spiral. Strobilus betina umumnya aksilaris dengan banyak sisik-sisik penutup berbentuk spiral.
- Biji, berbentuk sayap pada setiap sisik stobilus. Penyerbukan dan penyebaran biji dengan bantuan angin, serbuk sari dengan dua gelembung udara, kotiledon banyak.
- Buah berbentuk kerucut.
Gambar: Strobilus Betina dan Strobilus JAntan |
Gambar Pebedaan bakal perkecambahan pada Strobilus Jantan dan Strobilus Betina |
Kelas Gnetinae
Gnetinae merupakan sebuah classis dari subdivisio spermatophyta pada tumbuhan. Salah satu contoh spesies dari classis ini yang kita kenal adalah melinjo ( Gnentum gnemon), yang termasuk ordo Gnetales dan familia Gnetaceae.
- Habitus pohon yang lurus, ada yang berupa perdu, liana (tumbuhan memanjat).
- Memiliki banyak cabang (tetapi cabang itu seringkali tidak bersambungan dengan bagian kayu batang, hingga mudah lepas).
- Daun tunggal, duduk berhadapan. Berbentuk oval/lonjong dengan urat daun menyirip.
- Pada xilem terdapat trakea
- Pada floem tidak memiliki sel pengering.
- Strobilus tidak berbentuk kerucut, tetapi sudah dapat disebut "bunga".
- Batang mempunyai kambium, floeterma (lapisan terdalam pada korteks yang memiliki bentuk dan susunan khas, serta mengandung butir-butir pati), dan buluh-buluh kayu tanpa saluran resin.
- Bunga majemuk bercabang-cabang dikasial (anak payung menggarpu), keluar dari ketiak daun. Ujung bunga majemuk, berbentuk bulir dengan bunga yang berkarang dalam dua daun pelindung yang berlekatan. Bunga jantan dengan tenda bunga berbentuk pembuluh. Bunga betina dengan tenda bunga berbentuk pembuluh dengan satu bakal biji di dalamnya yang mempunyai dua integumen.
- Biji berdaging dibungkus oleh: sarkotesta yang berdaging atau lunak, sklerotesta yang keras, endotesta yang lembut atau tipis.
- Manfaat: tumbuhan ini memiliki nilai ekonomis seperti daun muda dan buah untuk sayur, emping, serabut kulit untuk jala, dan lain-lain.
Cermin Diri
Bercerminlah diri.
Kamis, 21 Mei 2015
Istilah-istilah Situasi Lingkungan Hidup (Habitat) Pada Tumbuhan
- Hidrofit, tumbuhan yang hidup pada lingkungan yang berair. Contohnya: Hydrilla verticillata (Hidrila), Nyimpaea odorata (teratai).
- Higrofit, tumbuhan yang hidup pada lingkungan basah. Contohnya Limnocharis flava (genjer).
- Mesofit, tumbuhan yang hidup pada lingkungan yang lembab, contohnya tumbuhan kelompok-kelompok keladi-keladian.
- Xerofit, yaitu tumbuhan tanaman yang hidup pada lingkungan kering, contohnya Opuntia vulgaris (kaktus).
- Halofik, yaitu tanaman yang hidup pada lingkungan yang beragam, contohnya Oryza sativa (padi), dimana pada saat diseai tumbuhan tidak berair tanahnya, dan saat ditanam di tanam pada tanah yang berair dan saat mulai panen tidak berair.
- Epifit, yaitu tumbuhan yang menumpang pada tumbuhan lain, namun tumbuhan ini tidak mengganggu tumbuhan tempat ia menumpang hidup, contohnya: Paku Asplenum sp, dan beberapa jenis anggrek.
- Parasit, yaitu tumbuhan yang menumpang pada tumbuhan lain, namun tumbuhan ini mengambil makanan dari tumbuhan yang ia tumpangi, parasit ini terbagi atas parasit obligat dan parasit sejati.
- Saprofit, merupakan tumbuhan yang hidup pada sisa-sisa mahluk hidup.
- Litofit, merupakan tumbuh-tumbuhan yang hidup di bebatuan, contohnya beberapa jenis anggrek.
Pengelompokan Tumbuhan Berdasarkan Habitus
- Herbaceus (berbatang basah) dengan ciri-ciri batang banyak mengandung air dan batang tidak berkayu, Contoh: Musa paradisiaca (pisang), Amaranthus spinosus (bayam), Ipomea aquatica (kangkung), dll.
- Lignosus (pohon/berkayu) dengan ciri-ciri batang sedikit mengandung air, tanaman pada golongan ini dapat dibagi atas:
- Arboceus (pohon-pohon) dengan ciri-ciri tinggi batang lebih dari dua meter, percabangan jauh dari permukaan tanah, batang pokoknya jelas. Contoh: Mangifera indica (mangga), Eugenia sp, dll.
- Frutex (perdu) dengan ciri-ciri, batang berkayu, tinggi lebih kurang dua meter, percabangan dekat dengan tanah dan batang pokok terlihat jelas. Contoh: Melastoma malabatricum (karamunting) dll.
- Sufrutex (semak) memiliki ciri-ciri batang berkayu, batang pokoknya tidak jelas, percabanagan dekat dengan tanah dan tinggi kurang dua meter.
- Liana dengan ciri-ciri batang berkayu, tinggi batang tidak jelas dan hidup umumnya memanjat. Contohnya: Brotoali, Rotan, dll.
- Ruas dan buku dapat terlihat jelas.
- Ruas hampir sama besar.
- Batang bulat dan umumnya berongga. Contoh: Oryza sativa (padi), Bambusa spinosus (bambu), Saccarum oficinarum (tebu).
- Buku dan ruas tidak jelas terlihat.
- Memiliki satu ruas yang amat panjang dari luas lainnya dan ruas dan buku yang lainnya sangat pendek-pendek.
- Batang berbentuk segitiga, dan didalamnya tidak terdapat rongga atau padat.
- Memiliki satu ruas yang sangat panjang.