Keanekaragaman pada mahluk hidup mengakibatkan adanya kesulitan dalam mempelajarinya. Untuk mempermudah memahaminya diperlukan adanya Klasifikasi atau Pengelompokan. Adanya klasifikasi mengakibatkan terbentuknya kelompok yang disebut takson. Selanjutnya muncul istilahtaksonomi, yang bersala dari kata taxon (kelompok), dan nomos (hukum). Taksonomi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari klasifikasi. Ilmu ini mencakup pengelompokan dab pemberian nama mahluk hidup.
Takson dari yang beranggota banyak sampai yang beranggota sedikit. Takson dengan anggota banyak memiliki sedikit persamaan sifat, sedangkan takson yang sedikit memiliki banyak persamaan sifat.
Tabel urutan takson dari tingkat tinggi ke tingkat rendah
No.
|
Tingkat Takson
|
Bahasa Indonesia
|
|
Tumbuhan
|
Hewan
|
||
1.
|
Kingdom/Regnum
|
Kingdom
|
Dunia/Kerajaan
|
2.
|
Division*
|
Phylum*
|
Divisi/filum
|
3.
|
Classis
|
Classis
|
Kelas
|
4.
|
Ordo
|
Ordo
|
Bangsa
|
5.
|
Familia
|
Familia
|
Suku
|
6.
|
Genus
|
Genus
|
Marga
|
7.
|
Spesies
|
Spesies
|
Jenis/spesies
|
Dasar dan Pendekatan Klasifikasi
Tabel Sistem Klasifikasi
Sistem Klasifikasi
|
Anggota
|
Dasar Klasifikasi
|
Dua Kingdom
|
Animalia (Hewan)
|
Animalia tidak dapat membuat makanan.
Plantae dapat membuat makanan.
|
Plantae (Tumbuhan)
|
||
Tiga Kingdom
|
Animalia
|
Animalia tidak dapat membuat makanan, Plantae dapat
membuat makanan, Fungi menguraikan jasad hidup.
|
Plantae
|
||
Fungi (Kapang/Jamur)
|
||
Empat Kingdom
|
Animalia
|
Animalia, Fungi, Plantae termasuk eukariota (inti sel bermembran).
Monera termasuk prokariota (inti sel tidak bermembran).
|
Plantae
|
||
Fungi
|
||
Monera
|
||
Lima Kingdom
|
Animalia
|
Animalia : eukariota dan heterotrof.
|
Plantae
|
Plantae : eukariota dan autotrof.
|
|
Fungi
|
Fungi : eukariota, menguraikan makanan.
|
|
Protista
|
Protista : eukariota bersel tunggal.
|
|
Monera
|
Monera : prokariota terdiri atas bakteri dan ganggang hijau-biru
|
|
Enam Kingdom
|
Animalia
|
Animalia, Plantae, Fungi, dan Protista, termasuk
eukariota, sementara Arkhaebakteria dan Bakteria termasuk prokariota
|
Plantae
|
||
Fungi
|
||
Protista
|
||
Arkhaebakteria
|
||
Bakteria
|
Sistem Tata Nama
Nama Jenis (Spesies)
Pemberian nama ilmiah organisme tingkat spesies mengikuti sistem tata nama binomial (binomial nomenclatur) yang dirintis oleh Carolus Linneaus.
Ketentuan pemberian nama ilmiah sebagai berikut :
- Menggunakan bahasa Latin atau bahasa lain yang diserap menjadi bahasa Latin.
- Nama jenis terdiri dari dua kata : (a) Kata pertama merupakan nama genus (marga), huruf pertama ditulis kapital. (b) Kata kedua merupakan penunjuk jenis, ditulis dengan huruf kecil.
- Nama jenis dicetak miring atau ditulis dengan garis bawah. Contoh : Oryza sativa (Padi), Gnetum gnemon (Melinjo), Cocos nucifera (Kelapa).
Nama Marga
Takson pada tingkat marga terdiri atas satu kata. Nama marga dicetak miring dengan huruf pertama menggunakan huruf kapital. Contoh : Solanum (Terung, Kentang), Felis (Kucing, Macan), Citrus (Jeruk, Lemon).
Nama Suku (Famili)
Nama suku pada tumbuhan berbeda dengan hewan. Nama famili berasal dari nama salah satu marga anggota famili.
Tumbuhan = nama marga + aceae
Hewan = nama marga + idea
|
Nama Bangsa (Ordo)
Khusus untuk tumbuhan nama bangsa diambil dari salah satu nama suku dengan mengubah akhiran aceae menjadi ales. Contoh : Malvaceae (suku) menjadi Malvales.
Nama Kelas (Classis)
Pada tumbuhan nama kelas didasarkan pada ciri alami yang khas. Contohnya : tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan berkeping dua (dikotil). Nama kelas memiliki akhiran yang berbeda-beda, yaitu : mycetes, phyceae, atau opsida.
Contoh : Basidomycetes (kelas pada jamur), Diatomae (kelas pada ganggang), Gnetopsida (kelas pada lumut.
Nama Divisi (Filum)
Nama akhiran filum pada tumbuhan diberi akhiran phyta atau mycota.
Contoh : Anthophyta (tumbuhan berbiji), Eumycota (divisi pada jamur).
Jenis Klasifikasi
Klasifikasi
mahluk hidup ada beberapa macam, yaitu :
1. Sistem Artifisial (sistem buatan)
Sistem ini berdasarkan pada tujuan-tujuan praktis. Sebagai contoh klasifikasi berdasarkan kegunaan, tempat hidup, dan ukurannya. Tokoh-tokoh yang mengembangkan sistem ini :
· Aristoteles : mengelompokkan hewan menjadi hewan darat dan hewan air.
· Thepratus : mengelompokkan tumbuhan menjadi pohon, perdu, semak, dan gulma.
2. Sistem Natural (alami)
1. Sistem Artifisial (sistem buatan)
Sistem ini berdasarkan pada tujuan-tujuan praktis. Sebagai contoh klasifikasi berdasarkan kegunaan, tempat hidup, dan ukurannya. Tokoh-tokoh yang mengembangkan sistem ini :
· Aristoteles : mengelompokkan hewan menjadi hewan darat dan hewan air.
· Thepratus : mengelompokkan tumbuhan menjadi pohon, perdu, semak, dan gulma.
2. Sistem Natural (alami)
Sistem
ini didasarkan atas banyak sedikitnya persamaan ciri morfologi (bentuk fisik). Contohnya
: hewan berkaki dua atau empat. Tokoh sistem ini adalah Carolus Linneaus.
3 3. Sistem Filogenetik
Sistem ini didasarkan
pada hubungan kekerabatan takson. Tokoh dari sistem ini adalah Jean Baptiste de Lamarck dan Charles Robert Darwin.
0 komentar:
Posting Komentar