Istilah bakteri berasal dari bahas aYunani,
yaitu bacterion, yang artinya batang kecil. Bakteri termasuk organisme
bersel tunggal yang tidak berklorofil dan hidup dimana-mana.
Pada lingkungan yang buruk, bakteri
akan membentuk spora (kista) untuk mengamankan diri. Dimulai dengan timbulnya
daerah bening di dekat salah satu ujung. Daerah tersebut menjadi keruh dan
mulai muncul permulaan spora yang terbetuk di dalam sel (endospora). Spora
tahan terhadap desinfektan, kekeringan, panas, ataupun dingin berbentuk kista.
Jika lingkungan baik, spora tumbuh menjadi bakteri.
a.
Struktur sel bakteri
Penyusun utama tubuh bakteri ada
tiga, yaitu:
1)
Dinding sel
Dinding sel terdiri atas zat
peptidoglikan dan berfungsi untuk memberi bentuk dan perlindungan bagian dalam
sel.
2)
Membran plasma
Terletak di dalam dinding sel,
tersusun atas zat lemak dan protein (lipoprotein), dan berfungsi sebagai tempat
keluar masuknya zal ke dalam sel.
3)
Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan kental
pengisi sel yang di dalamnya terdapat bagian inti sebagai pusat aktivitas sel
yang bersifat prokariot. Inti mengandung kromosom yang ber-DNA.
Selain tiga bagian penyusun tubuh
bakteri, ada juga bakteri yang memiliki struktur sebagai berikut:
1.
Flagellum
Flagel berbentuk seperti bulu
cambuk dan berfungsi sebagai alat gerak. Flagel tersusun atas zat protein yang
disebut flagelin. Flagela ukuranya lebih panjang dari pilus (rambut getar) dan
menempel pada sel dengan perantara basal. Berdasarkan jumlah dan letak flagel,
bakteri dikelompokkan ke dalam:
Nama
|
Banyak
flagel
|
Letak
|
Monotrik
|
Satu
|
Ujung
|
Lopotrik
|
Banyak
|
Ujung
|
Amfitrik
|
Banyak
|
Kedua ujung
|
Peritrik
|
Banyak
|
Tersebar
|
Atrik
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|
Gambar: Tipe-tipe flagela |
2.
Kapsul
Kapsul merupakan lapisan lendir
bakteri yang berfungsi sebagai pelindung dari serangan sel darah putih dari
inang. Tiap-tiap bakteri memiliki ketebalan yang berbeda. Salah satu contoh
bakteri Pnemococci (penyebab pneumonia).
3.
Pilus
Pilus adalah rambut-rambut halus
pendek yang ada di seluruh permukaan tubuh bakteri. Pilus berfungsi untuk menempelkan diri pada
substratnya.
b.
Perkembangbiakan bakteri
Bakteri berkembang biak dengan cara
vegetatif, yaitu membelah diri (pembelahan biner). Pembelahan ini dapat terjadi
jika faktor-faktor luarnya menguntungkan. Fase-fasenya sebgai berikut:
Fase
|
Kegiatan
|
1.
|
Sitoplasma terpisah oleh sekat melintang
|
2.
|
Sekat yang
terbentuk akan menjadi dinding yang dapat dilalui oleh protoplasma sel
|
3.
|
Sel terbelah menjadi dua
|
Bakteri sebenarnya juga mengalami
perkembanganbiakan mirip secara seksual (paraseksual) dengan cara pemindahan
materi genetik dari satu bakteri ke bakteri yang lain.
Paraseksual ada tiga macam, yaitu:
1)
Konjugasi
Dilakukan dengan cara memindahkan
materi genetik secara langsung dari dua bakteri yang berdekatan. Bakteri yang
berkonjugasi tidak memiliki jenis kelamin. Hal ini diatasi cukup dengan
menandai positif (+) dan negatif (-). Contoh: E. Coli.
|
Gambar: prosses konjugasi |
2)
Tranduksi
Pada tranduksi, materi genetik
berpindah dengan perantara virus.
|
Gambar Proses Tranduksi |
3)
Transformasi
Pada transformasi, materi genetik
yang berpindah hanya sedikit.
Contoh: Rhizobium sp dan Bacillus
|
Proses transformasi |
c.
Jenis-jenis Bakteri
1.
Berdasarkan cara mendapatkan makanan
Bakteri dibagi ke dalam dua
kelompok, yaitu bakteri heterotrof (mampu mensintesis makanannya sendiri) dan
bakteri autotrof (tidak mampu mensintesis makanan sendiri).
2.
Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen
Bakteri yang memerlukan oksigen
bebas untuk memperoleh energi disebut bakteri aerob. Contoh bakteri aerob
adalah bakteri-bakteri yang melakukan nitrifikasi:
1)
Nitrobacter: mengoksidasi amoniak (NH3)
menjadi senyawa (HNO2), sehingga disebut bakteri nitrit.
2) Nitrosococcus:
mengoksidasi amoniak (NH3) menjadi senyawa nitrat (HNO3),
sehingga disebut bakteri nitrat.
Bakteri yang hidup tanpa oksigen dinamakan bakteri anaerob. Energi
diperoleh dengan mereduksi atau merombak senyawa-senyawa yang sudah jadi.
Contohnya Micrococcus denitrificans dan Clostridium tetani.
Bakteri dinitrikans mengubah senyawa nitrat menjadi amoniak. Jadi,
denitrifikans merupakan kebalikan dari nitrifikasi.
d.
Bentuk bakteri
1.
Kokus
Bentuk bakteri kokus antara lain:
-
Seperti untaian anggur (stapilokokus)
-
Seperti rantai (streptokokus)
-
Berkelompok empat-empat (tetrakokus)
-
Berpasangan (diplokokus)
-
Berkelompok delapan (sarcina)
2.
Basil
Istilah basil berasal dari kata bacillus,
artinya batang, basil ada tiga macam yaitu:
-
Berdiri sendiri (monobasilus)
-
Berpasangan (diplobasilus)
-
Tersusun berantai (streptobasil)
3.
Spiral
Istilah spiral diambil dari kata spirillum,
artinya berkelok atau melengkengkung. Bentuk melengkung ini ada tiga,
yaitu:
-
Bentuk koma. Contoh: Vibrio comma
-
Bentuk spiral. Contoh: Spirillum sp.
-
Bentuk spiroseta. Bentuk ini mirip dengan
spiral tetapi lebih berkelok dengan ujung lebih runcing. Contoh: Spirochaeta
palida.
e.
Fungsi bakteri
Bakteri yang menguntungkan
1.
Siklus nitrogen
Tumbuhan membutuhkan ion nitrat
sebagai bahan dasarprotein. Nitrat berasal dari nitrogen dan dihasilkan melalui
siklus yang dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas dan Nitobacter.
2.
Pengikat nitrogen bebas
Pada akar tanaman jenis
polong-polongan (Legumi-noceae) terdapat bintil-bintil yang mengandung
bakteri Rhizobiun. Bakteri ini bertugas mengikat atau mengfiksasi
nitrogen dari udara bebas menjadi nitrat.
3.
Penghasil asam
-
Alkohol difermentasi oleh Acetobacter
menjadi asam cuka.
-
Susu difermentasi menjadi keju dan yogurt
(minuman susu asam) oleh bakteri Lactobasillus bulgaricus atau Streptococcus
lactis.
-
Nata de coco merupakan makanan yang dihasilkan
dari sintetis gula oleh bakteri Acetobacter xylinum.
4.
Penghasil biogas
Kelompok bakteri metana mampu
merubah kotoran hewan menjadi gas metan yang dapat digunakan untuk memasak.
5.
Penghasil Antibiotik
Antibiotik yang diperoleh dari
bakteri antara lain penisilin yang dihasilkan oleh bakteri Penicillium
sp dan streptomisin yang dihasilkan oleh Streptomyces griceus.
f.
Bakteri yang merugikan
1.
Bakteri besi
Bakteri ini mengubah senyawa besi
yang terlarut di dalam air menjadi endapan yang dapat menyumbat aliran pada
saluran pipa.
2.
Bakteri sulfur
Bakteri ini mengubah pipa-pipa besi
menjadi asam sulfur yang mengakibatkan besi menjadi keropos dan berlubang.
3.
Bakteri pembusuk
Adanya bakteri pembusuk
mengakibatkan makanan menjadi berlendir dan tidak tahan lama. Contoh Pseudomonas
cocovenenans yang menghasilkan asam pada tempe bongkrek dan Clostridium
botullium penghasil botulinin pada makanan kaleng.
4.
Bakteri penyebab penyakit
Bakteri ini dinamakan patogen,
dapat menyerang hewan, tumbuhan dan manusia. Sedangkan bakteri yang tidak dapat
menyebabkan penyakit disebut bakteri apatogen.
Contoh bakteri penyebab penyakit.
Mahluk Hidup
|
Nama
Penyakit
|
Bakteri
Penyebab
|
|
Tuberkolosa (TBS)
|
Mycobacterium tubercolosis
|
|
Lepra
|
Mycobacterium
leprae
|
Manusia
|
Tifus
|
Salmonella thyphy
|
|
Disentri
|
Shigella
dysentriae
|
|
Pneumonia
|
Diplococcus pneumoniae
|
|
Antrax
|
Bacillus
antraxis
|
Hewan
|
Bruselois
|
Brucella abortus
|
|
Keguguran
pada ternak
|
Campylobacter
fetus
|
|
Tumor pada tumbuhan
|
Agrobacterium tumefaciens
|
Tumbuhan
|
Kanker pada
batang jeruk
|
Xanthomonas
citri
|
|
Busuk daun tebu
|
Erwinia tracheiphila
|